Kondisi Spacecraft sangat dipengaruh oleh keadaan
fisik luar angkasa yang mana sangat berbeda dari kondisi yang kita kenal dengan
baik di permukaan bumi ini. Ciri khas dari lingkungan luar angkasa ini antara
lain adalah ruang hampa udara, short-wave
solar radiation ( electromagnetic waves), ultraviolet x rays dan radiasi
sinar gamma dari latar belakang galaksi, high
energy particles (electron, proton, neutron, dan alpha particle), cold background luar angkasa, microgravity, aerodynamic drag oleh atmosfer pada low earth orbit, dan pengaruh oleh atom
oxygen. Hal-hal di atas harus menjadi pertimbangan dalam merancang dan
mengoperasikan spacecraft.
Atmosfer
di sekitar spacecraft dicirikan oleh
suhu, kerapatan udara, distribusi kecepatan, dan komposisi. Atmosfer di sekitar
spacecraft dapat dibagi menjadi:
·
Atmosfer
alami.
·
Atmosfer
terinduksi oleh spacecraft.
·
Atmosfer
hasil pengaruh dari misi luar angkasa yang lain.
Selain itu, kondisi lingkungan luar angkasa juga
dipengaruhi oleh letak orbit spacecraft
itu sendiri juga dipengaruhi oleh letak orbit. Letak orbit dapat dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu
·
Low Earth Orbit ( LEO): Orbit dengan
ketinggian 160 km – 2000 km, dengan periode orbit sekitar 88 -127 menit.
Kecepatan yang dibutuhkan untuk orbit ini adalah 7,8 km/s. Semua misi luar
angkasa berawak sampai saat ini hanya beroperasi pada LEO, seperti ISS,
(kecuali misi Apollo, yang membawa manusia ke bulan)
·
Medium Earth Orbit (MEO): Orbit dengan ketinggian 2000 – 35.786 km. Salah satu
fungsi paling umum dari orbit ini adalah untuk keperluan satelit navigasi,
komunikasi, geodetic/space environment
science. Periode orbitnya sekitar 2-24 jam.
·
Geostationary Orbit (GEO): Orbit dengan ketinggian sekitar 35.786 km dan berada
di atas ekuator bumi, dengan posisinya selalu sama jika dilihat dari pengamat
di bumi, dengan kata lain periode orbitnya sama dengan bumi. Orbit ini sering
digunakan untuk keperluan satelit komunikasi dan satelit cuaca.
·
Polar Orbit ( cont: Sun-Synchronous,
Molniya orbit)
·
Highly Eccentric Orbit (HEO, GTO)
·
Lagrange Point
·
Interplanetary Trajectory
Natural
atmosphere, atau
atmosfer alami, bergerak dengan kecepatan 7800 m/s relative terhadap
spacecraft, dengan kecepatan thermal rata-rata sekitar 1100 m/s ( pada
ketinggian 300 km).
Radiasi di atas dapat diabgi menjadi:
·
Solar Wind sebagai ionized
gas, yang tersusun oleh proton dan electron, yang dihalangi oleh medan
magnet bumi kecuali pada bagian kutub.
·
Magnetic field from solar flares
·
Radioactive radiation
·
Solar radiation dalam bentuk gelombang electromagnetic, yang mana
mempengaruhi thermal control.
Induced Atmosphere, atau atmosfer terinduksi, disebabkan oleh gas yang
dihasilkan oleh spacecraft itu
sendiri, sehingga dapat menyebabkan gaya gesek. Gas ini dihasilkan oleh
·
Outgassing of spacecraft parts.
·
Kebocoran
dari pressure tank.
·
Gas
buangan dari system propulsi dan sisten kendali.
Induced atmosphere sebagian besar tersusun dari uap air dan high-molecular substances yang mana
dapat terkondensasi dengan probabilitas 1.
No comments:
Post a Comment