A.T atau Aerial Target adalah salah satu eksperimen guided missile pertama yang dijalankan oleh Inggris, selain Kettering Bugnya Amerika. Proyek ini
dimulai pada tahun 1914 di bawah pimpinan Archibald M. Low. Proyek ini
disengaja salah nama sehingga para musuh mengira bahwa proyek ini adalah sebuah
drone untuk mengetes keefektifan
senjata antiaircraft. Nyatanya proyek
ini adalah proyek untuk mengetes kemungkinan sebuah wahana pengebom untuk
mengebom suatu target menggunakan pengendalian lewat sinyal radio. Dua tes A.T. dilakukan pada bulan Maret
1917 di Royal Flying Corps di Upavon. Meskipun kedua wahana hancur jatuh karena
kegagalan mesin, paling tidak eksperimen tersebut membuktikan bahwa ada
kemungkinan digunakanya sinyal radio sebagai guidance. Namun karena dianggap memiliki potensi yang terbatas pada
bidang militer, proyek ini dibatalkan.
Wednesday, June 22, 2016
Sunday, May 29, 2016
Apa itu Lagrage Point?
Lagrange Points
Lagrange points adalah titik yang terletak di antara
dua benda dimana bila diletakkan suatu benda dengan massa yang kecil (jauh
lebih kecil dari kedua benda di atas) maka benda kecil tersebut akan tetap
stabil dikarenakan gaya gravitasi dari kedua benda yang lebih besar tersebut saling
menghilangkan. Lagrange point ini digunakan pada spacecraft untuk keperluan penelitian luar angkasa. Terdapat lima
titik lagrange, dan biasa disebut dengan L1, L2, L3, L4, dan L5.
Kondisi Lingkungan Luar Angkasa pada Spacecraft
Kondisi Spacecraft sangat dipengaruh oleh keadaan
fisik luar angkasa yang mana sangat berbeda dari kondisi yang kita kenal dengan
baik di permukaan bumi ini. Ciri khas dari lingkungan luar angkasa ini antara
lain adalah ruang hampa udara, short-wave
solar radiation ( electromagnetic waves), ultraviolet x rays dan radiasi
sinar gamma dari latar belakang galaksi, high
energy particles (electron, proton, neutron, dan alpha particle), cold background luar angkasa, microgravity, aerodynamic drag oleh atmosfer pada low earth orbit, dan pengaruh oleh atom
oxygen. Hal-hal di atas harus menjadi pertimbangan dalam merancang dan
mengoperasikan spacecraft.
Wednesday, May 25, 2016
Yo Yo Despin
Yo Yo de spin adalah suatu metode yang lazim digunakan pada spacecraft untuk memperlambat kecepatan sudut. Seperti yang sudah kita ketahui, pada dunia astronautics lazim digunakan metode spin stabilization pada spacecraft untuk membuatnya tetap stabil. Namun misal saat suatu PAM (Payload Assist Module) sedang berputar dengan sangat cepat dan ingin melepaskan payloadnya, misal satelit, maka kadangkala harus dilakukan dengan kecepatan sudut yang lebih lambat, sehingga diperlukan metode pelambatan tersebut, salah satunya metode yoyo de spin tersebut
Prinsip kerja dari yoyo despin ini adalah dengan memanfaatkan kekekalan momentum. Saat spacecrfat akan mengurangi kecepatan sudutnya, ia akan mengeluarkan sepasang kabel panjang dengan suatu beban, sehingga saat spacecraft berputar, beban juga ikut berputar, sehingga menambah momen inersia spacecraft. Dengan bertambahnya momen inersia ( yang juga berbanding kuadrat dengan panjang kabel ) maka kecepatan sudut akan berkurang pula.
Spin Stabilization
Spin Stabilization adalah suatu metode untuk menstabilkan benda. Aplikasi dari metode ini banyak. Gasing yang berputar secara stabil, sepeda yang melaju stabil, dan roket yang stabil, adalah salah satu aplikasi dari metode ini. Metode ini memanfaatkan prinsip momentum sudut, dimana benda yang berputar akan menghasilkan momentum sudut, sehingga akan menghasilkan torsi yang menjaganya tetap seimbang. Metode ini terutama sekali digunakan pada satelit, dimana satelit akan berputar sehingga ia tetap stabil terhadap berbagai gaya gangguan di luar angkasa
Wednesday, April 20, 2016
Solar Sail: Berlayar di Belantara Alam Semesta
Solar sail? Apa itu? Sejenis kapal layar kah? Kapal layar matahari? Mungkin nama ini agak sedikit asing. Kita sudah terbiasa mendengar kapal layar, kapal yang berlayar di lautan dengan bantuan dorongan angin. Namun, bagaimana dengan kapal yang berlayar di antara bintang dan planet, dengan sebuah layar pendorong?
Thursday, April 14, 2016
Ablative Material pada Spacecraft
Heat Shield pada Space Shuttle |
Ablation adalah peristiwa mengelupasnya material disebabkan oleh gesekan dengan suatu senyawa lain. Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada heat shield yang digunakan oleh space craft, seperti space shuttle. Saat Space Shuttle re-entry, kecepatanya dapat mencapai kecepatan Mach 25 (25 kali kecepatan suara) atau sekitar 30.000 km/jam.
Subscribe to:
Posts (Atom)